Monday, July 24, 2006

pilihan

kali ini gw bener2 mati langkah, gak tau apa yg harus gw lakukan. tiba2 gw harus benar2 menghadapi kemungkinan terburuk yg memang sejak awal sudah gw perkirakan. saat gw menyadari bahwa itu akan menjadi konsekuensi atas pilihan yg harus gw hadapi nantinya, rasanya masih terkesan ringan dan gw merasa siap utk menghadapi itu. tapi saat konsekuensi itu benar2 ada di depan mata gw dan harus gw jalani, ternyata beratnya minta ampun dan cenderung membuat gw pesimis.

pilihan dan konsekuensinya. dua hal dlm hidup yg smakin lo dewasa, smakin rumit dan tricky variabelnya. mungkin itu ya knp sering kita lihat orang2 dewasa rindu sm masa2 kecil mereka, krn pada masa2 itu kita tinggal bermain dan menjalani kehidupan layaknya robot, ortu yg msh sangat amat berperan besar dlm kehidupan kita sudah mengambil alih pilihan2 rumit yg sbtulnya ada di depan kita. ortu milih skolah tk-sd terbaik utk kita, menentukan kegiatan2 tambahan utk kita, bahkan memilih teman2 yg memberi pengaruh baik pd kita. seiring lo beranjak remaja, dan menginjakkan kaki di smp, pilihan2 itu mulai didelegasikan ortu ke diri lo sendiri. ortu mulai kasih lo kepercayaan dan membiarkan lo belajar utk memilih, mulai dari kebebasan memilih kegiatan ekskul, teman2 bermain, sampai akhirnya lo dibebaskan utk memilih sma yg sesuai keinginan lo.

memasuki masa sma, pilihan2 pun smakin byk dan beragam. kebebasan utk memilih yg diberikan ortu kepada kita pun semakin besar. pada tahap ini lo sudah diwajibkan utk menanggung smua konsekuensi dari pilihan2 lo itu, walau mungkin efek2 yg dihasilkan belum begitu terasa di kehidupan lo. contohnya, memilih kegiatan ekskul yg mempengaruhi kehidupan sosial lo nantinya, memilih jurusan A1-A4 yg akan menentukan kuliah dan profesi lo di masa depan, memilih bimbel yg bisa membawa lo ke kampus idaman lo, dan tentunya memilih kelompok2 teman yg cocok sm lo yg sdikit byk akan mempengaruhi kehidupan lo slanjutnya, dlldsbnya...

saat mulai kuliah, pilihan2 itu gak hanya smakin beragam tapi juga smakin rumit. dan tahap kehidupan lo sebagai orang dewasa pun dimulai pada titik ini. bisa dibilang ortu mulai lepas tangan, tapi bukannya tidak tetap mengawasi dan menasihati ya... lo benar2 harus bertanggung jawab dengan pilihan2 yg lo pilih dan harus siap menghadapi konsekuensinya.

begitu masuk dunia kerja, otomatis hidup lo adalah milik lo. pada tahap ini pilihan2 yg kita hadapi smakin tidak masuk akal dengan konsekuensi yg berakibat seumur hidup. saat pekerjaan terasa membosankan dan tidak lagi menantang, kita memilih utk pindah kantor ato skadar pindah bagian. saat pekerjaan tidak lagi terasa cukup dlm hidup, kita memilih menikah dan memiliki anak. saat pekerjaan tidak lagi mampu membuat kita lebih pintar dan pandai, kita memilih utk skolah lagi. saat pekerjaan terasa menyiksa hati dan pikiran, kita memilih utk berhenti kerja. di saat kita tidak puas dengan khidupan yg kita miliki sekarang, kita mulai menentukan pilihan2 yg kita anggap akan membuat kita lebih baik, sukses, bahagia, pintar, kaya, dllsbgnya utk kehidupan kita berikutnya.

sekarang gw sedang coba survive dari konsekuensi dari pilihan yg telah gw ambil. gw tidak bilang bahwa pilihan yg gw ambil salah. menurut gw tidak ada yg namanya pilihan yg salah, slama lo brani hidup dengan konsekuensinya. krn saat lo memilih suatu langkah, kehidupan yg lo jalani setelah itu pasti slalu memiliki plus dan minus yg bisa memperkaya hati dan otak lo. rasanya sekarang gw cuma bisa pasrah. otak dan kepala gw sesekali terasa nge-blank, mungkin karena smua rencana2 yg ada di otak gw buyar tenan. dan sekarang konsekuensi yg harus gw hadapi dari pilihan itu adalah gw harus mulai memilih lagi...

2 comments:

Anonymous said...

lg nunggu wangsit nih pem...

Anonymous said...

hmm.. ga usah bingung buu! langsung bilang I DO aja lahhh!! hahaha :P :P