Saturday, January 05, 2008

lajang

berakhir lajang di umur 30 ternyata sulit. apalagi jika karirnya pun biasa2 aja. kesulitan pertama adalah 80% dari teman2 semasa SMA dan kuliah yang biasanya 24-7 siap diajak nongkrong sudah sibuk mengurus anak pertama, kedua, atau bahkan ketiga, atau hanya sekadar mengeloni pasangannya. kedua, umur tentu saja menentukan kelompok teman di kantor. pastinya curhatnya gak jauh2 dari trik2 menghadapi kehamilan & kelahiran, baby-sitter yg gak betah, premi asuransi pendidikan yang mahal, dllsbgnya. belum lagi undangan pnikahan yang tiap minggu minimal 2 bh beredar saat bulan baik. dan gongnya adalah rasa iba yg timbul saat melihat kedua orangtua. membayangkan kepusingan yang mereka rasakan krn anak gadisnya yang menua msh melajang. merasa bersalah karena boro2 kasih cucu, kasih mantu aja blum mampu.

alasan2nya sebetulnya klasik. tapi kalau itu terjadi pada diri kita sendiri, ternyata gak hanya klasik tapi juga memusingkan.

mungkin banyak wanita lajang mengaku bahagia atau baik2 aja. gw sendiri kalau ditanya bahagia atau tidak, gak tau harus menjawab apa. kalau ditanya ini pilihan atau tidak, gw makin pusing.

sejak dulu gw memang tidak pernah berniat menikah muda. tapi jg tdk pernah berniat melajang smp umur 30. tapi mungkin dalam perjalannya, karena terlalu fokus utk tdk menikah muda, sgala tindak-tanduk gw menyebabkan gw berakhir di titik ini (*utk saat ini* boleh dong sedikit optimis ;p)

yg pasti tidak hanya menikah yang butuh keberanian, tapi juga melajang. didukung dengan usaha keras dan kesadaran diri. jalan hidup tiap orang berbeda. yang bagus untuk si A belum tentu yang terbaik utk gw. stiap orang punya "waktu"-nya sendiri. spt kata seorang sahabat, "semua akan indah pada saatnya". yah semoga saat itu akan datang... apa pun itu... ;)

3 comments:

Anonymous said...

wah keknya entry ini bagus banget nih kalo dimasukin ke perempuanlajang.blogspot.com :D

Anonymous said...

hmm... keberanian melajang?
hidup optimisme!!!
hehehe apaan sihhh.. :P
Santai aja bu, melajang ato tidak, kata saya pribadi mah, itu bukan pilihan. Karena insyaAllaj ada Allah yg menentukan, kita hidup melajang, berpasangan, ato bahkan melajang setelah berpasangan alias menjanda. Ya ngga!? :-)
Jadi santai aja, yg penting tetep berusaha dan berdoa ya. ;-);

Anonymous said...

wah promosi blog, ya mbak perempuan lajang? ;D

ma, utk beberapa orang itu memang bukan pilihan, tapi ketentuan. alias nasyiiiib, hahahaha....