pagi ini gw kembali ke dharmais, mau ke dokter bedah tumor a.k.a onkologis. selama 3 kali ke sana, gw selalu menyambangi toiletnya untuk buang hajat. mungkinkah itu salah satu bentuk stress gw? entahlah. tapi yg pasti entah kenapa hati gw terasa dag dig dut tiap menginjakkan kaki di sana. kali ini gw gak hanya ditemain bokap, tapi juga nyokap.
setelah menunggu 1,5 jam, akhirnya masuklah kami ke ruang pak onko yg ternyata saudara jauh. di sinilah akhirnya terungkap rahasia besar gw dari nyokap, bahwasanya gw merokok ;D setelah meraba2 dada gw sambil berbisik meminta gw utk benar2 berhenti merokok, minum alkohol, dan makan daging, pak onko menjelaskan lebih lanjut ttg benjolan itu. katanya, jenis benjolan itu dibagi dua, padat dan cair (kista). demikian juga sifatnya, jinak dan galak. utk kasus gw, benjolannya itu campuran padat dan cair (kista) dan sifatnya blm diketahui dgn jelas. mengingat gw masuk kategori bahaya, yaitu berumur 30 tahun dan belum menikah, maka pengobatan harus dilakukan secepatnya.
selama penjelasan itu perasaan gw benar2 ngambang. gak tau harus merasa takut, deg2an, atau panik. yg pasti gw sedih. pak onko minta gw dateng hari senin, utk biopsi dan kemungkinan terburuknya operasi lebih luas, jika saat itu ditemukan bhw benjolan ini meluas. tadi gw langsung dites darah dan ronsen dada.
semua benar2 terjadi dengan cepat. saat gw di-USG, gw sudah merasa tenang, karena sang radiolog bilang bhw itu hanya kista. tapi sekarang stlh ketemu pak onko, hati gw kembali dag dig dut. apalagi dia bilang bahwa ini bisa berbahaya. apa dia bilang itu ke semua pasiennya agar waspada dan tdk menyepelekan benjolan di payudaranya seperti yang banyak dilakukan para wanita? semoga memang itu alasannya.
No comments:
Post a Comment